Pengembangan pembelajaran terpadu dapat berupa contoh, aplikasi, pemahaman, analisis, dan evaluasi. Konsep-konsep dapat dipadukan dari semester yang berlainan yang pembelajarannya dapat dilaksanakan pada semester yang sama dengan tidak meninggalkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada semester lainnya. Ada berbagai model dalam mengembangkan pembelajaran Terpadu yang dapat dilihat pada alur penyusunan perencanaan pembelajaran terpadu berikut ini:
Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu
Langkah 1:
Menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan. Pada saat menetapkan beberapa bidang kajian yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai dengan alasan atau rasional yang berkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar oleh peserta didik dan kebermaknaan belajar.
Langkah 2:
Langkah berikutnya dalam pengembangan model pembelajaran terpadu adalah mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar dari bidang kajian yang akan dipadukan dan melakukan pemetaan pada semua Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bidang kajian per kelas yang dapat dipadukan. Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh. Beberapa ketentuan dalam pemetaan Kompetensi Dasar dalam pengembangan model pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut.
- Mengidentifikasikan beberapa Kompetensi Dasar dalam berbagai Standar Kompetensi yang memiliki potensi untuk dipadukan.
- Beberapa Kompetensi Dasar yang tidak berpotensi dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan dalam pembelajaran. Kompetensi Dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan/disajikan secara tersendiri.
- Kompetensi Dasar dipetakan tidak harus berasal dari semua Standar Kompetensi yang ada pada mata pelajaran pada kelas yang sama, melainkan memungkinkan hanya dua atau tiga Kompetensi Dasar saja.
- Kompetensi Dasar yang sudah dipetakan dalam satu topik/tema masih bisa dipetakan dengan topik/tema lainnya.
Langkah 3:
Setelah pemetaan Kompetensi Dasar selesai, langkah selanjutnya dilakukan penentuan tema pemersatu antar-Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Tema yang dipilih harus relevan dengan Kompetensi Dasar yang telah dipetakan dan dapat dirumuskan dengan melihat isu-isu yang terkini, misalnya penyakit demam berdarah, HIV/AIDS, dan lainnya, kemudian baru dilihat koneksitasnya dengan kompetensi dasar dari berbagai bidang kajian. Dengan demikian, dalam satu mata pelajaran pada satu tingkatan kelas terdapat beberapa topik yang akan dibahas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan topik/tema pada pembelajaran terpadu antara lain meliputi hal-hal berikut.
- Tema, dalam pembelajaran terpadu, merupakan perekat antar-Kompetensi Dasar yang terdapat dalam bidang kajian.
- Tema yang ditentukan selain relevan dengan Kompetensi-kompetensi Dasar yang terdapat dalam satu tingkatan kelas, juga sebaiknya relevan dengan pengalaman pribadi peserta didik, dalam arti sesuai dengan keadaan lingkungan setempat.
- Dalam menentukan topik, isu sentral yang sedang berkembang saat ini, dapat menjadi prioritas yang dipilih dengan tidak mengabaikan keterkaitan antar-Kompetensi Dasar pada bidang kajian yang telah dipetakan.
Langkah 4:
Membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kaitan antara tema/topik dengan kompetensi dasar yang dapat dipadukan.
Langkah 5:
Setelah membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema pemersatu, maka Kompetensi-kompetensi Dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar yang nantinya digunakan untuk penyusunan silabus.
Langkah 6:
Menyusun silabus pembelajaran terpadu, dikembangkan dari berbagai indikator bidang kajian menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yang konsep keterpaduan atau keterkaitan menyatu antara beberapa bidang kajian. Komponen penyusunan silabus terdiri dari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar.
Langkah 7:
Setelah teridentifikasi peta Kompetensi Dasar dan tema yang terpadu, selanjutnya adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada pembelajaran terpadu, sesuai dengan Standar Isi, keterpaduan terletak pada strategi pembelajaran. Hal ini disebabkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar telah ditentukan dalam Standar Isi Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut merupakan realisasi dari pengalaman belajar peserta didik yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran terpadu. Komponennya terdiri atas: identitas mata pelajaran, Kompetensi Dasar yang hendak dicapai, materi pokok beserta uraiannya, langkah pembelajaran, alat media yang digunakan, penilaian dan tindak lanjut, serta sumber bahan yang digunakan.
Sumber: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas
Terimakasih Bapak Informasinya tentang "Perencanan Pembelajaran Terpadu" ini sangat membantu.
BalasHapusHal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu pak?
Terimakasih :)
menurut sya..pembelajaran terpadu itu mulai disoroti oleh dunia pendidikan karena anak didik perlu menerapkannya untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna meski ada sedikit kesulitan dalam menggunakannya :)
BalasHapusInformasi tentang "Perencanan Pembelajaran Terpadu" ini sangat membantu Bapak.
BalasHapusNamun dalam kondisi nyata penerapan Pembelajaran Terpadu sangat sulit serta pembuatan perangkat pembelajarannya pun susah.
Bagaimana untuk mengatasi hal tersebut?
ini sangat membantu saya dalam membuat perangkat pembelajaran terpadu.
kita sebagai mahasiswa yang mengambil jurusan pend. sains yang kelak dalam terjun di lapangan akan melaksanakan pembelajaran IPA terpadu membutuhkan bimbingan dan pelatihan secara mendalam dan intensif. agar kelak ketika kita manjalankan tugas bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA terpadu secara baik dan benar sesuai yang diharapkan.
BalasHapusuntuk itu kami sangat menunggu tulisan-tulisan bapak yang berhubungan dengan pembelajaran ipa TERPADU
Menurut saya,,, Pembelajaran terpadu lebih diminati oleh seorang pelajar,dalam hal ini seorang pelajar akan mendapat pengetahuan dari berbagai segi, menciptakan kebersamaan dalam mengaplikasikan suatu pelajaran dalam kehidupan sehari-hari
BalasHapusmakadari itu, kami berharap lebih pengetahuan tentang Pembelajaran Terpadu
sebelumnya maaf saya mau tanya dalam pembelajaran ipa terpadu ini bagaimana mengaktifkan peserta didik agar menjadi lebih aktif dan mereka dapat mengembangkan kreatifitasnya?
BalasHapusSaya berpendapat,guru harus berupaya menghadirkan konteks dunia nyata pada siswa. Siswa akan aktif jika pembelajaran berorientasi tidak hanya pada hasil saja, tetapi juga berorientasi pada proses. jadi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor harus benar-benar diskenariokan dalam pembelajaran.
BalasHapuskunci dalam memadukan materi adalah kreativitas, trus bagaimana cara menciptakan kreativitas itu sendiri pak???? seringkali mengalami kendala memilih dan memadukan materi.
BalasHapusUntuk pertanyaan dari ndindi, saya ingin berpendapat sedikit, menurut saya cara meningkatkan kreatifitas ada 3 faktor antara lain:
BalasHapus1.Kemampuan Kognitif => Anda harus mempunyai kecerdasan tinggi dan terus-menerus mengembangkan intelektualitas tersebut. Mungkin dengan sering main sudoku ato memainkan permainan yang bisa mengasah otak.
2. Sikap Tebuka => Anda harus bersikap terbuka pada stimulus internal maupun stimulus eksternal yang dapat dikembangkan dengan cara memperluas minat dan wawasan (dengan banyak membaca buku, googling atau apa kek asal jgn Fesbukan mulu… hehehe).
3. Sikap Bebas, Otonom, dan Percaya Diri => Maksudnya tuh, berpikir secara kreatif membutuhkan kebebasan dalam berpikir dan berekspresi, serta memerlukan kemandirian berpikir, tidak terikat pada otoritas dan konvensi sosial yang ada. Pokoknya, yang penting tuh Anda percaya pada kemampuan sendiri deh dan ga usah malu bertanya bila ada hal yang kurang dimengerti.
Kalau diperhatikan, setiap orang tuh memiliki kreativitas di dalam dirinya. Namun, sejumlah orang menganggap dirinya tidak kreatif, tetapi akan terkejut dengan sendirinya bila melihat betapa dirinya kreatif ketika kesempatan yang tepat datang di depan mata.
Dengan cara pengembangan kreatifitas di atas, kita dapat mengembangkan kreatifitas cara berfikir kata, biar kita dapat berpikir kritis dan banyak mendapatkan inspirasi baru. Karena kita adalah calon seorang pendidik, yang akan mengajarkan banyak hal terhadap anak didik kita mendatang. Sehingga kita akan mudah dalam membuat tema2 baru mengenai ipa terpadu, kalau gurunya kreatif, pasti muridnya bakal kreatif, karena sikap berpikir kreatif harus ditanamkan mulai sejak dini.terima kasih pak,artikel anda sangat membantu kami, khususnya jurusan prodi sains.
BalasHapusartikel tentang perencanaan ipa terpadu ini sangatlah menarik dan berguna. Dalam perencanaan pembelajaran iap terpadu ini, memang sangat mebutuhkan kreatifitas yang tinggi, berpikir kritis dan berwawasan luas. Rasa kreati ini harus dimulai sejak dini, hal ini dimulai dahulu dr pendidiknya yang selanjutnya akan di ajarkan ke anak didiknya. Karena dengan kreatif yang tinggi, berpikir kritis dan wawasan yang luas, kita akan dengan mudah dapat membuat tema2 ipa terpadu lainnya, sehingga pembelajaran ipa terpadu ini, dapat terwujud dengan baik dan maksimal, khusunya untuk keadaan di lapangan, yang saat ini msh belum ipa terpadu.
BalasHapustrmakasih buat saudari ajeng, memang benar sebaiknya kita banyak menggai informasi dengan banyak membacadan jangan takut mencoba berbagai fasilitas. semoga saya bisa mencoba...
BalasHapusTerimakasih Bapak atas Informasinya tentang "Perencanan Pembelajaran Terpadu" ini sangat membantu sebagai calon guru.namun
BalasHapusHal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun tujuan pembelajaran yang harus memadukan suatu konsep dan kaitannya dengan taksonomi hasil belajar terutama dalam mengklasifikasikan tujuan kognitif, afektif dan psikomotor sera bagaimana dengan penilaian keterampian prosesnya?
Terimakasih :)
Terimakasih Bapak atas Informasinya tentang "Perencanan Pembelajaran Terpadu" ini sangat membantu sebagai calon guru.namun
BalasHapusHal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun tujuan pembelajaran yang harus memadukan suatu konsep dan kaitannya dengan taksonomi hasil belajar terutama dalam mengklasifikasikan tujuan kognitif, afektif dan psikomotor sera bagaimana dengan penilaian keterampian prosesnya?