A. Pengertian
Model pembelajaran yang menggunakan pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh pengetahuan langkah demi langkah adalah model pengajaran langsung (direct intruction). Menurut Arends (2001):”A teaching model that is aimed at helping student learn basic skills and knowledge that can be taught in a step-by-step fashion. For our purposes here, the model is labeled the direct instruction model”. Artinya: “Sebuah model pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan pengetahuan yang dapat diajarkan langkah-demi-langkah. Untuk tujuan tersebut, model yang digunakan dinamakan model pengajaran langsung.
Model pengajaran langsung (direct instruction) dilandasi oleh teori belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut.
Arends (1997) menyatakan: “The direct instruction model was specifically designed to promote student learning of procedural knowledge and declarative knowledge that is well structured and can be taught in a step-by-step fashion”. Artinya: Model pengajaran langsung secara khusus dirancang untuk mempromosikan belajar siswa dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan secara langkah-demi-langkah. Lebih lanjut Arends (2001) menyatakan: ”Direct instruction is a teacher-centered model that has five steps: establishing set, explanation and/or demonstration, guided practice, feedback, and extended practice a direct instruction lesson requires careful orchestration by the teacher and a learning environment that businesslike and task-oriented”. Artinya: Pengajaran langsung adalah model berpusat pada guru yang memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas.
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di samping itu, model pengajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.
Guru yang menggunakan model pengajaran langsung tersebut bertanggung jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran, struktur materi, dan keterampilan dasar yang akan diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan kepada siswa, memberikan pemodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan memberikan umpan balik.
B. Karakteristik:
Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari pembelajaran.
Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus ditekankan. Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas siswa dan melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber belajar selama pembelajaran dan meminimalkan kegiatan non akademik. Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa.
Sintaks model pengajaran langsung memiliki 5 tahapan, sebagai berikut:
Fase 1 : Fase Orientasi
Pada fase ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi pelajaran yang meliputi:
- Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
- Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran
- Memberi penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan
- Menginformasikan materi atau konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran
- Menginformasikan kerangka pelajaran
- Memotivasi siswa
Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi
Pada fase ini guru menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau keterampilan yang meliputi:
- Penyajian materi
- Pemberian contoh konsep
- Pemodelan/peragaan keterampilan
- Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh siswa
Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur
Dalam fase ini, guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan latihan-latihan awal. Guru memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi yang salah
Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing
Pada fase ini, siswa diberi kesempatan untuk berlatih konsep dan keterampilan serta menerapkan pengetahuan atau keterampilan tersebut ke situasi kehidupan nyata. Latihan terbimbing ini dapat digunakan guru untuk mengakses kemampuan siswa dalam melakukan tugas, mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik atau tidak, serta memberikan umpan balik. Guru memonitor dan memberikan bimbingan jika perlu.
Fase 5 : Fase Latihan Mandiri
Siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, dan guru memberikan umpan balik bagi keberhasilan siswa.
C. Kelebihan dan Kelemahan
Secara umum setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan-kelebihan yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan dibanding dengan model pembelajaran yang lainnya. Tetapi selain mempunyai kelebihan-kelebihan pada setiap model pembelajaran juga ditemukan keterbatasan-keterbatasan yang merupakan kelemahannya.
Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut:
- Dalam model pengajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
- Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan kepada siswa yang berprestasi rendah sekalipun.
- Model ini dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
- Model pengajaran langsung menekankan kegiatan mendengarkan (melalui ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui demonstrasi), sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
- Model pengajaran langsung dapat memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori dan fakta.
- Model pengajaran langsung dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun kelas yang kecil.
- Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas.
- Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat.
- Dalam model ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik.
- Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.
- Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik.
- Model pengajaran langsung dapat digunakan untuk menekankan butir-butir penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa.
- Model pengajaran langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual dan terstruktur.
Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut:
- Karena dalam model ini berpusat pada guru, maka kesuksesan pembelajaran bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan, pengetahuan, kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.
- Model pengajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi guru. Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula.
- Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, model pembelajaran langsung tidak dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk cukup memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
- Jika terlalu sering menggunakan modelpengajaran langsung akan membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua informasi yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajan siswa itu sendiri.
- Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Kenyataannya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga sering melewatkan hal-hal penting yang seharusnya diketahui.
Menambahkan...
BalasHapusMenurut artikel yang saya baca ada beberapa situasi dimana model pembelajaran langsung ini sesuai untuk diterapkan (mengingat tidak setiap saat model ini dapat diterapkan pada pembelajaran) :
- Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut.
- Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti.
- Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving).
- Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pedekatan intelektual (misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis)
- Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.
- Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik.
- Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik.
- Ketika guru ingin menyampaikan kerangka parameter-parameter untuk memandu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok atau independen.
- Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat terstruktur.
- Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada siswa atau ketika guru tidak memiliki waktu untuk melakukan pendekatan yang berpusat pada siswa.
Sekedar menambahkan:
BalasHapusPada sebuah artikel yang saya baca,
Pedoman yang harus dipertimbangkan dalam memberikan umpan balik pada pembelajaran langsung diantaranya adalah:
1. Memberikan umpan balik sebaiknya setelah latihan
2. Membuat umpan balik secara khusus dapat menolong siswa secara penuh.
3. Kosentrasi pada sikap/tingkah laku siswa yang tidak sungguh-sungguh
4. Memberikan/menjaga umpan balik sesuai dengan perkembangan tahap pembelajaran.
5. Menekankan/menitikaberatkan pujian dan umpan balik dalam memeriksa performance siswa.
6. Ketika umpan balik menimbulkan hal-hal yang negatif, lakukanlah perbaikan.
7. Menolong/membantu siswa untuk focus dalam proses pembelajaran bukan hasil.
8. Membelajarkan siswa bagaimana untuk memberikan umpan balik kepada mereka dan bagaimana memimpin performance atau kinerja mereka atau memimpin mereka dalam melakukan kewajibannya.
dewasa ini lagi santer- snternya pembelajaran student center. dimana peran siswa harus lebih aktif, guru hanya sebagi mediator atau fasilitator saja. karena adanya pemberlakuan seperti ini, pembelajaran langsung sering dianggap sudah kuno. karena pembelajaran DI lebih ke teacher center. tapi menurut saya model ini sangat bagus digunakan untuk pemberian pengetahuan awal. dimana konsep dimateri awal bisa diegang dan tidak akan terhjadi miskonsepsi. sekedra tambahan:
BalasHapusVMeskipun tujuan pembelajaran dapat direncanakan bersama oleh guru dan siswa, model ini terutama berpusat pada guru. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi (Tanya jawab) yang terencana. Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin, dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan member harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik.
Menambahkan, selain model DI ini sering digunakan dalam pembelajarandi kelas, model ini menuntut guruhaus bisa membuat pembelajaran lebih bermakna.
BalasHapusMenilik pembelajaran dari sudut pandang proses, bisa dilihat bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan peserta didik merupakan proses menuju sistem yang kita inginkan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran:
1. Orientasi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Dengan orientasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, diharapkan mutu pembelajaran lebih berkualitas. Sebab, di dalam proses pembelajaran peserta didik membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri dan menjadikan pengetahuan miliknya sendiri. Dengan demikian, pengetahuan yang dibangun siswa benar-benar melekat tak sekadar paham setelah itu hilang.
2. Perhatian komprehensif pada peserta didik. Di sini guru hendaknya tak menutup mata terhadap permasalahan yang dialami peserta didiknya. Artinya, permasalahan peserta didik tak serta-merta ditangani BK/konselor, tetapi guru juga punya andil menyelesaiakannya.
3. Umpan balik, penguatan, dan motivasi. Umpan balik dan penguatan menjadi teknik yang tak bisa dilepaskan, sebab keduanya bisa memicu semangat dan motivasi peserta didik. Motivasi bisa dilakukan dengan percontohan. Banyak contoh motivasi bisa ditemukan di buku atau acara televisi. Misalnya Kick Andy, bagaimana seorang dari keluarga tak mampu akhirnya bisa mengentaskan diri menjadi sosok sukses.
model DI mungkin model yang paling mudah dipraktekkan dan hampir cocok untuk semua jenis materi di fisika. kebanyakan guru di sekolah pun menggunakan model ini karena dirasa paling simpel dan gak terlalu ribet dibanding dengan model yang lain. hanya butuh penguasaan kelas oleh sang guru dan tentunya pengetahuan sang guru mengingat model DI ini lebih mengacu pada teacher center.
BalasHapusbiarpun begitu toh dengan model DI guru lebih mudah menanamkan konsep kepada siswa dibandingkan dengan model lain yang cenderung lebih membuat guru juga merasa keingungan apalagi dengan siswanya (seperti Guided Discovery dan PBI).
jadi saya rasa model DI ini model paling flexible yang pernah ada..tinggal pengembangan dari model ini tergantung dari modifan dari guru soalnya model DI juga cenderung membuat siswa jadi gampang merasa bosan dengan penjelasan dari guru
sebuah model atau pendekatan pembelajaran memiliki kelemahan dan kelebihan masing masing, sebuah model atau pendekatan pembelajaran akan baik bila di sesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran serta situasi dan kondisi peserta didik, yang paling penting adalah setiap guru selalu memberikan hal atau cara baru dalam setiap pembelajaran sehingga peserta didik selalu di suguhkan kejutan kejutan dalam pembelajaran. Oleh karena itu penguasaan berbagai metode pembelajaran menjadi penting, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan menyenangkan. Seperti model pengajaran DI, bahwasannya model pengajaran DI mengarah ke Model pembelajaran yang menggunakan pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh pengetahuan langkah demi langkah. contoh materi yang cocok menggunakan model pengajaran DI adalah materi pengukuran.
BalasHapusModel pembelajaran ini sangat baik digunakan apabila tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.
BalasHapusmenambahkan tentang
BalasHapusKeterbatasan Model Pembelajaran Langsung:
■Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.
■Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.
■Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
■Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.
■Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.
■Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif.
■Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
■Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.
■Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan.
■Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.
■Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham.
■Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.
Keterbatasan-keterbatasan yang telah disebutkan merupakan suatu tantangan bagi guru agar dapat menghasilkan metode pengajaran yang baik. Setiap metode apabila dilakukan secara terus menerus tentu akan membuat siswa merasa bosan, namun hasilnya akan berbeda apabila model tersebut diselingi dengan metode lain yang bervariasi. misalnya menghubungkan strategi belajar dengan tipe belajar siswa. siswa bertipe belajar visual diterangkan dengan peta konsep yang beraneka warna dan gambar yang menjelaskan materi.
HapusDari berbagai macam dan klasifikasi model pembelajaran yang ada,saya cenderung mendukung model pembelajaran DI yang lebih diutamakan dalam kegiatan pembelajaran khususnya mata pelajaran fisika.Menurut saya keluasan dan tingkat kesulitan mata pelajaran ini cukup tinggi sehingga untuk menuntut keaktifan siswa dalam menguasai materi secara mandiri cukup sulit untuk judul materi tertentu dimana untuk menguasai jenis materi ini diperlukan peran guru yang lebih dominan dalam kegiatan pembelajaran.Untuk materi yang didominasi oleh materi prosedural maka model pembelajaran ini sangat sesuai.Selain untuk materi jenis tersebut,pengerjaan soal yang memerlukan tahapan yang panjang lebih memerlukan model pembelajaran DI dibandingkan dengan model pembelajaran lain.Namun perlu diperhatikan bahwasannya dalam model pembelajaran ini memiliki beberapa kekurangan,diantaranya adalah kurangnya peran siswa dalam kegiatan pembelajaran siswa karena gurulah yang mendominasi KBM dan informasi yang tertanam dalam memori siswa tidak bertahan dengan lama.
BalasHapusWAHYUDI/PFR,09/093184044
BalasHapusMenambahi
Berdasarkan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 41 tahun 2007 tanggal 23 november 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah proses pembelajaran yang ideal itu tidak hanya terdiri dari pendahuluan, Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran, dan Pelaksanaan Pembelajaran saja. Namun juga harus dilengkapi dengan penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran
IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan penyusunan laporan kema¬juan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan ter¬program dengan menggunakan tes dan nontes dalam ben¬tuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
V. PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
A. Pemantauan
1. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada ta¬hap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawan¬cara, dan dokumentasi.
4. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.
B. Supervisi
1. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pem¬belajaran.
2. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
3. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan penga¬was satuan pendidikan.
C. Evaluasi
1. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk me¬nentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan de¬ngan cara:
a. membandingkan proses pembelajaran yang dilak¬sanakan guru dengan standar proses,
b. mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pem¬belajaran sesuai dengan kompetensi guru.
3. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada ke¬seluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
D. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku ke¬pentingan.
E. Tindak lanjut
1. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.
2. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.
3. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/pe¬nataran Iebih lanjut.
dalam pembelajaran fisika, model pembelajaran DI lah yang paling cocok untuk di terapkan. sulitnya mata pelajaran fisika mengakibatkan banyaknya peran guru untuk membimbing dan mengarahkan siswa guna mencapai pengetahuan secara deklafatf serta prosedural siswa.
BalasHapusSelama ini model pembelajaran langsung dinilai sebagai model yang paling membosankan sebab kegiatan belajarnya menekankan terutama kegiatan mendengarkan ceramah. namun model ini tetap relevan diterapkan sampai sekarang, sebab masih banyak materi pembelajaran yang memerlukan urutan informasi yang diperlukan siswa untuk memahami pengetahuan terutama pengetahuan deklaratif dan prosedural. Keberhasilan menggunakan model ini dapat dicapai dengan mengatur stuktur kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan dapat fokus pada tujuan pembelajarannya.
BalasHapusmenambahi mengenai mengenai pembelajaran langsung ,dari artikel yang saya baca DI juga dapat di lakukan menggunakan teknik antara lain adalah Pembelajaran langsung dangan teknik multi level learning ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilihat dari partisipasi dan peran aktif siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Bukan hanya itu dari pengalaman mengajar, ternyata siswapun mampu saling membantu antara siswa yang telah lebih dulu menguasai dengan siswa lainnya ataupun siswa akeselerasi dengan siswa lainnya, sehingga dalam waktu singkat semua siswa dapat menguasai konsep/keterampilan ini dengan baik.Pembelajaran langsung (Direct Instruction) merupakan salah satu model pembelajaran yang lebih bersifat teacher center. Tuntutan model pembelajaran ini menjadikan peran guru cukup dominan, maka guru diharapkan dapat mengembangkannya sehingga pembelajaran akan dinamis dan penuh tantangan. Salah satunya dengan memberdayakan siswa untuk menjadi seorang model yang menarik bagi siswa lainnya dengan teknik multi level learning. Jika ini terjadi berarti guru memberi harapan yang tinggi agar siswa mencapai hasil belajar yang baik dengan memaksimalkan pengelolaan pembelajaran dan memanfaatkan lingkungan belajar yang efektif.
BalasHapusSaya ingin menambahkan :
BalasHapusAda dukungan empirik dan teoretik untuk model pengajaran langsung yaitu :
1.Teori pembelajaran perilaku
Teori-teori pembelajaran perilaku telah memberikan sumbangan berarti pada pengajaran langsung. Teori tersebut disebut disebut behaviorisme karena para teoritisi dan peneliti pada tradisi ini lebih tertarik mempelajari perilaku manusia yang dapat diamati, misalnya pemikiran manusia dan kognisi. Teori behaviorisme yang penting bagi guru adalah karya B.F Skinner tentang operant conditioning. Dan ide-idenya bahwa manusia belajar dan bertindak dengan cara spesifik sebagai sebuah hasil dari bagaimana perilaku tertentu itu disemangati melalui pengamatan.
2.Teori pembelajaran social
Teori ini menyatakan bahwa banyak dari apa yang dipelajari manusia berasal dari pengamatannya terhadap orang lain. Menurut Bandura, sebagian besar pembelajaran manusia dilakukan dengan secara selektif mengamati dan menempatkan apa yang diamati itu didalam memori jangka-pendeknya tentang perilaku orang lain itu.
Prinsip-prinsip pembelajaran social diterjemahkan kedalam perilaku pengajaran seperti berikut :
a.Gunakan strategi-strategi untuk membangkitkan perhatian siswa.
b.Pastikan bahwa pengamatan tersebut tidak terlalu kompleks
c.Kaitkan keterampilan baru dengan pengetahuan awal siswa
d.Gunakan latihan untuk memastikan penyerapan jangka-panjang. Pastikan munculnya sebuah sikap positif terhadap keterampilan baru sehingga siswa akan termotivasi untuk mengulang kembali atau menggunakan perilaku baru itu.
3.Penelitian efektivitas guru
Penelitian yang dilakukan oleh Stalling dan para koleganya menunjukkan pentingnya waktu berada dalam tugas atau time on task. Penelitian ini menyumbang dukungan teoretik untuk penggunaan model pengajaran langsung. Stalling dan para koleganya ingin mencari tahu yang manakah dari berbagai pendekatan mengajar yang paling baik meningkatkan hasil belajar siswa. Perilaku guru dikelas diamati dan siswa-siswanya dites. Meskipun banyak temuan yang terungkap dari penelitian besar dan lengkap ini, dua temuan penting dan berdampak panjang ialah temuan bahwa waktu terjadwal dan penggunaan tugas-tugas spesifik berhubungan kuat dengan hasil belajar akademik dan bahwa guru yang menggunakan strategi yang berpusat pada guru (model pengajaran langsung) lebih berhasil dalam mendapatkan tingkat keterlibatan tinggi siswa daripada guru yang menggunakan metode-metode pengajaran yang lebih informal dan berpusat pada siswa.
saya sedang menyusun skripsi menggunakan model,tetapi saya kesulitan untuk menemukan bukunya, terutama buku yang judulnya model pengajaran langsung karangan mohammad nur terbitan unesa, apakah bapak ada informasi dimana saya bisa mendapatkan bukunya, terima kasih sebelumnya
BalasHapusbuat rella, ada tuh bukunya di perpustakaan unesa atau coba beli langsung di uipresnya.
BalasHapusMODEL DIRECT INSTRUCTION merupakan model yang paling mudah diterapkan di sekolah pada kenyataannya. meskipun banyak yang berpendapat model ini sama saja dengan model ceramah namun hal itu salah besar. melalui model ini konsep yang utuh akan dapat tersalurkan pada siswa dan fase latihannya dapat membuat siswa lebih terampil untuk pengetahuan deklaratif atau maupun prosedural. apabila model ini dikemas dengan pemberian media da suatu strategi pembelajaran aktif, saya yakin pembelajaran model direct instruction akan banyak diminati siswa.
mbak nurul saya tinggal di padang, saya juga g ada teman yg kuliah d unesa.. apa ada yg jual buku itu secara online ?? klo ada informasi nya ..
BalasHapusBagi sapa yg punya buku model pembelajaran langsung tolong share yaa....pleasee....?!
BalasHapuskeren pak,,, bermanfaat. mohon daftar pustakanya pak. makasih
BalasHapusTolong literaturnya dong...
BalasHapusPemaparan yang sangat bermanfaat. Sayapun sependapat kalau DI tetap relevan kita terapkan dalam pembelajaran sampai saat ini...
Tolong literaturnya dong...
BalasHapusPemaparan yang sangat bermanfaat. Sayapun sependapat kalau DI tetap relevan kita terapkan dalam pembelajaran sampai saat ini...